Unesco Sahkan Subak sebagai Budaya Dunia




United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan dan Budaya (UNESCO) akhirnya mensahkan budaya Subak dari Bali sebagai bagian dari warisan dunia (world heritage) pada Sidang ke-36 di St.Petersburg, Rusia, Jumat, 29 Juni 2012.

"Bangsa Indonesia pantas berbangga," kata Wakil Menteri Pendiikan dan Kebudayaan Windu Nuryanti melalui pesan pendeknya yang diterima TEMPO, Jumat, 29 Juni 2012. Windu mengucapkan terimakasih kepaa semua pihak yang mendukung 

Kepala Divisi Penerangan KBRI Moskwa M Aji Surya yang hadir pada sidang itu mengatakan, Subak Bali sudah diperjuangkan selama 12 tahun dan telah tertunda beberapa kali pengesahannya. Pada sidang kali ini tidak tampak upaya yang menentang Subak menjadi warisan dunia.

Menurut Windu, budaya Subak ini dianggap memiliki Outstanding Universal Values. Subak dinilai menciptakan perekat sosial pada masyarakat Bali. Sebelumnya beberapa jenis warisan budaya Indonesia telah diakui oleh UNESCO, di antaranya batik, keris, Candi Prambanan, juga alat musik angklung serta karinding.

Penetapan Subak ini bertepatan dengan 40 tahun Konvensi Warisan Budaya Dunia. Konvensi yang dimulai pada tahun 1972 ini merupakan pakta internasional untuk melestarikan budaya dan warisan alami yang tersebar di penjuru dunia.

Pakta ini berbeda dengan perjanjian internasional lainnya. Karena mengakui adanya interaksi manusia dengan alam dan bagaimana cara menyeimbangkan keduanya. Untuk perayaan istimewa tahun ini, Konvensi Warisan Budaya Dunia merayakan pembangunan berkelanjutan dan peran dari komunitas lokal.

Dalam kebudayaan Bali, subak merupakan organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah digunakan dalam cocok tanam padi. Subak biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali. 

    www.amwtour.com

    Komentar