Setiap tahun, ratusan orang mendaki dan kemping di Gunung Everest. Sampah yang dihasilkan bukan hanya dari bungkus makanan tapi juga feses. Sampai-sampai, feses ini jadi polusi!
Gunung Everest yang ada di Pegunungan Himalaya ini memang jadi impian tertinggi para pendaki. Setiap tahun, ada lebih dari 700 pendaki yang kemping selama hampir 2 bulan di lereng Gunung Everest.
Ditengok detikTravel dari BBC, Rabu (4/3/2015), saat ini sudah terlalu banyak kotoran manusia berupa feses dan urin yang ada di Gunung Everest. Selain itu, banyak juga sampah seperti kaleng minuman dan tali-tali yang digunakan pendaki.
Sampah dan kotoran manusia tersebut sudah bertahun-tahun menumpuk di sana. Semua ini menyebabkan polusi di kawasan Gunung Everest. Parahnya lagi, banyaknya kotoran manusia yang ada juga bisa menyebabkan penyakit menular.
Sebenarnya, ada tenda khusus untuk buang air di Gunung Everest. Tenda ini dilengkapi dengan penampungan kotoran yang bisa dibersihkan dengan mudah. Tetapi tenda tersebut hanya ada di area kemping bagian bawah.
Jika pendaki menginap di tempat yang lebih tinggi dan dekat sekali dengan puncak, tenda toilet memang tidak tersedia. Jadi, para pendaki biasanya menggunakan kantung toilet sekali pakai.
Ada juga yang menggali lubang di salju sebagai toilet. Setelah buang air, mereka kembali menutup lubang dan membiarkan kotorannya tertimbun di sana.
Pemerintah Nepal belum menentukan aturan baru untuk mengatasi masalah kotoran manusia ini. Namun, mereka mencoba mengurangi jumlah sampah yang tertinggal di lereng gunung.
Pemerintah Nepal akan memperketat peraturan yang telah dikeluarkan tahun kemarin. Dalam aturan ini, setiap pendaki harus membawa sampah seberat 8 kg ketika turun gunung.
Selain itu, untuk bisa mendaki Everest, tim pendaki juga harus memberikan deposito sebesar USD 4.000 (Rp 5,1 juta). Uang tersebut akan hangus bila mereka turun gunung tanpa membawa sampah dengan berat yang telah ditentukan.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Gunung Everest yang ada di Pegunungan Himalaya ini memang jadi impian tertinggi para pendaki. Setiap tahun, ada lebih dari 700 pendaki yang kemping selama hampir 2 bulan di lereng Gunung Everest.
Ditengok detikTravel dari BBC, Rabu (4/3/2015), saat ini sudah terlalu banyak kotoran manusia berupa feses dan urin yang ada di Gunung Everest. Selain itu, banyak juga sampah seperti kaleng minuman dan tali-tali yang digunakan pendaki.
Sampah dan kotoran manusia tersebut sudah bertahun-tahun menumpuk di sana. Semua ini menyebabkan polusi di kawasan Gunung Everest. Parahnya lagi, banyaknya kotoran manusia yang ada juga bisa menyebabkan penyakit menular.
Sebenarnya, ada tenda khusus untuk buang air di Gunung Everest. Tenda ini dilengkapi dengan penampungan kotoran yang bisa dibersihkan dengan mudah. Tetapi tenda tersebut hanya ada di area kemping bagian bawah.
Jika pendaki menginap di tempat yang lebih tinggi dan dekat sekali dengan puncak, tenda toilet memang tidak tersedia. Jadi, para pendaki biasanya menggunakan kantung toilet sekali pakai.
Ada juga yang menggali lubang di salju sebagai toilet. Setelah buang air, mereka kembali menutup lubang dan membiarkan kotorannya tertimbun di sana.
Pemerintah Nepal belum menentukan aturan baru untuk mengatasi masalah kotoran manusia ini. Namun, mereka mencoba mengurangi jumlah sampah yang tertinggal di lereng gunung.
Pemerintah Nepal akan memperketat peraturan yang telah dikeluarkan tahun kemarin. Dalam aturan ini, setiap pendaki harus membawa sampah seberat 8 kg ketika turun gunung.
Selain itu, untuk bisa mendaki Everest, tim pendaki juga harus memberikan deposito sebesar USD 4.000 (Rp 5,1 juta). Uang tersebut akan hangus bila mereka turun gunung tanpa membawa sampah dengan berat yang telah ditentukan.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Komentar
Posting Komentar