Kota kuno Alexandria yang tenggelam di Mesir menyimpan banyak peninggalan bersejarah. Pemerintah Mesir pun berkeinginan untuk membangun museum bawah air pertama di dunia.
Sejarahnya, gempa menenggelamkan kota kuno Alexandria yang didirikan oleh Aleksander Agung. Bukti reruntuhannya pun dapat dijumpai di bawah air Pelabuhan Alexandria yang berada di Mesir.
Berkeinginan untuk menyelamatkan Kota Alexandria yang berada di bawah air, pihak Pemerintah Mesir berencana untuk membuat museum bawah air pertama di dunia bersama UNESCO. Dilansir detikTravel dari situs UNESCO, Rabu (18/11/2015) ide itu pun sudah dijajaki sejak tahun 1998 silam.
Ketimbang memndahkan keseluruhan artefak dari bawah laut, ide membangun sebuah museum bawah air di sekitar lokasi Alexandria dianggap lebih efisien dan masuk akal. Rencana itu pun didukung dengan sejumlah rancangan museum yang sudah dirilis UNESCO.
Rencananya museum bawah air tersebut akan menampilkan empat bangunan tinggi dengan lorong berbahan fiberglass yang terhubung ke dalam ruangan di bawah air. Kapal selam pun akan dihadirkan untuk membawa traveler berkeliling kota kuno Alexandria yang memiliki banyak peninggalan bersejarah.
Selain itu, traveler juga akan dapat melihat Mercusuar Pharos hingga Istana Kleopatra dan patung sphinx di bawah air. Pihak Kementerian Budaya Mesir pun menggandeng arsitek kenamaan Prancis, Jacques Rougeri untuk membuat konsepnya.
"Museum tersebut akan membentuk daerah Arab. Itu akan menjadi yang pertama di dunia," ujar kepala administrasi Kementerian Budaya Mesir, Youssef Khalifa seperti diberitakan media Al Monitor.
Tapi rencana pembangunan museum bawah air tersebut juga akan memakan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan biaya sekitar Rp 2 Triliun untuk membangunnya, jumlah yang tidak sedikit.
Namun bukan hanya biaya saja yang menghalangi rencana pembuatan museum bawah air tersebut. Buruknya polusi di Pelabuhan Aleksandria juga membuat jarak pandang di air menjadi sangat pendek. Di mana air yang berpolusi tersebut juga dapat mengakibatkan erosi pada sejumlah peninggalan sejarah.
"Pelabuhan yang menyimpan peninggalan Kota Alexandria telah terkontaminasi polusi. Tidak hanya mengaburkan air, sulit juga untuk melihat artefak dan mempercepat proses erosi," tulis UNESCO di situs resminya.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Sejarahnya, gempa menenggelamkan kota kuno Alexandria yang didirikan oleh Aleksander Agung. Bukti reruntuhannya pun dapat dijumpai di bawah air Pelabuhan Alexandria yang berada di Mesir.
Berkeinginan untuk menyelamatkan Kota Alexandria yang berada di bawah air, pihak Pemerintah Mesir berencana untuk membuat museum bawah air pertama di dunia bersama UNESCO. Dilansir detikTravel dari situs UNESCO, Rabu (18/11/2015) ide itu pun sudah dijajaki sejak tahun 1998 silam.
Ketimbang memndahkan keseluruhan artefak dari bawah laut, ide membangun sebuah museum bawah air di sekitar lokasi Alexandria dianggap lebih efisien dan masuk akal. Rencana itu pun didukung dengan sejumlah rancangan museum yang sudah dirilis UNESCO.
Rencananya museum bawah air tersebut akan menampilkan empat bangunan tinggi dengan lorong berbahan fiberglass yang terhubung ke dalam ruangan di bawah air. Kapal selam pun akan dihadirkan untuk membawa traveler berkeliling kota kuno Alexandria yang memiliki banyak peninggalan bersejarah.
Selain itu, traveler juga akan dapat melihat Mercusuar Pharos hingga Istana Kleopatra dan patung sphinx di bawah air. Pihak Kementerian Budaya Mesir pun menggandeng arsitek kenamaan Prancis, Jacques Rougeri untuk membuat konsepnya.
"Museum tersebut akan membentuk daerah Arab. Itu akan menjadi yang pertama di dunia," ujar kepala administrasi Kementerian Budaya Mesir, Youssef Khalifa seperti diberitakan media Al Monitor.
Tapi rencana pembangunan museum bawah air tersebut juga akan memakan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan biaya sekitar Rp 2 Triliun untuk membangunnya, jumlah yang tidak sedikit.
Namun bukan hanya biaya saja yang menghalangi rencana pembuatan museum bawah air tersebut. Buruknya polusi di Pelabuhan Aleksandria juga membuat jarak pandang di air menjadi sangat pendek. Di mana air yang berpolusi tersebut juga dapat mengakibatkan erosi pada sejumlah peninggalan sejarah.
"Pelabuhan yang menyimpan peninggalan Kota Alexandria telah terkontaminasi polusi. Tidak hanya mengaburkan air, sulit juga untuk melihat artefak dan mempercepat proses erosi," tulis UNESCO di situs resminya.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Komentar
Posting Komentar