Film 'The Terminal' yang diperankan aktor Tom Hanks berkisah tentang orang yang terjebak berhari-hari di bandara. Hal itu sungguhan terjadi, menimpa traveler asal Iran dan seorang turis asal Spanyol. Mau tahu kisah mereka?
Film 'The Terminal' bercerita tentang Viktor Navorski (Tom Hanks) yang terjebak di Bandara John F Kennedy, New York. Dikisahkan, Tom Hanks tidak diberi izin untuk memasuki AS. Ia pun tak bisa pulang ke negaranya karena sedang terjadi revolusi. Tom Hanks akhirnya tinggal di bandara tersebut selama 9 bulan.
Tak jauh berbeda dengan kisah di film tersebut, Mehran Karimi Nasseri yang berasal dari Iran harus tinggal di Terminal 1, Bandara Charles de Gaulle, Prancis, selama 18 tahun sejak tahun 1988. Peristiwa ini berawal karena dirinya diusir dari negara kelahirannya, Iran, dan paspornya dicabut, seperti dikutip dari situs BBC, Kamis (14/2/2013).
Setelah 4 tahun mencari suaka politik, Nasseri akhirnya mendapat status tersebut di Belgia. Identitas barunya ini memungkinkan dia untuk mendapat status kewarganegaraan dari salah satu negara di Eropa.
Setelah 6 tahun tinggal di Belgia, Nasseri pun memutuskan menjadi warganegara Inggris. Paris menjadi titik awal perjalanannya menuju Inggris. Di sinilah kisah ala film 'The Terminal' menimpanya. Saat sedang berkeliling menggunakan kereta di Paris, perampok merampas tasnya yang berisi dokumen-dokumen penting tentang status suaka politiknya.
Hilangnya dokumen-dokumen tersebut, masih memungkinkan dirinya untuk melakukan penerbangan ke Bandara Heathrow di London. Akan tetapi kurangnya data yang tercatat di Bandara Heathrow, membuat dirinya tak bisa melewati bagian imigrasi. Alhasil Nasseri pun harus kembali ke Prancis. Naas, kedatangannya di Bandara Charles de Gaulle tak disambut baik. Dia pun dianggap ilegal dan tidak dapat lagi memasuki Prancis.
Tanpa surat-surat kewarganegaraan resmi, Nasseri menjadi pria tanpa identitas kewarganegaraan. Dia tidak bisa dideportasi dan juga tidak bisa meninggalkan bandara. Mulailah Nasseri membuat tempat tinggal sementara di Terminal 1 bandara tersebut.
Selama 18 tahun, pria ini menghabiskan hidupnya di bandara. Saat itu ia tinggal di bangku dengan meja bistro, dan troli sebagai tempatnya menaruh barang. Di tahun 1999, pemerintah Prancis menawarkan tempat tinggal sementara. Akan tetapi, dia menolak karena pemerintah masih menuliskan dirinya sebagai warga negara Iran.
Kisah yang sama juga dialami oleh turis asal Spanyol, bernama Rodrigo Ben-Azul. Traveler ini terpakasa tinggal selama 2 bulan di Bandara Santiago, Chili karena kehabisan uang untuk membeli tiket pulang. Alhasil dirinya harus menunggu saudaranya mengirimkan uang.
Kedua traveler ini pun menjalani rutinitas sendiri, menjalin hubungan baik dengan petugas bandara. Ben-Azul tidur di pojokan bandara, dan memakan apapun yang ia temukan di tempat sampah. Terkadang ia suka mendorong troli kembali ke tempatnya untuk mendapatkan upah.
Sedangkan Nasseri, menerima makanan dan minuman dari petugas dan wisatawan lainnya. Akan tetapi, ia akan menolak dengan sopan bila ada yang memberinya bantuan dan baju. Pada akhirnya Nasseri justru dirawat di rumah sakit pada tahun 2006 karena mengidap sebuah penyakit.
www.amwtour.com
Komentar
Posting Komentar