Palau terdiri dari 8 pulau besar dan 250 pulau kecil ini punya gugusan pulau karang yang seperti Raja Ampat. Pantai-pantai di sana juga terselimuti oleh hamparan pasir putih.
Belum lagi, Palau punya keunikan yang hanya ada dua di dunia yakni sebagai habitat ubur-ubur tak menyengat. Ubur-ubur langka di dunia, satunya lagi di Derawan, Indonesia.
Palau pun disebut-sebut sebagai surga di dunia, yang patut disandingkan dengan Maladewa atau Karibia. Meski harus merogoh kocek mahal, turis dari berbagai negara rela mengeluarkannya untuk bisa ke sana. Termasuk, turis Tiongkok salah satunya.
Bahkan, pada bulan Februari 2015 kemarin tercatat turis Tiongkok yang datang ke Palau sudah sebanyak 10.955 orang. Naik 500 % jika dibandingkan pada bulan Februari tahun 2014. Jangan kaget, 74 dari 75 kamar di Sea Passion Hotel, hotel tersohor di Palau ditempati oleh mereka.
Du Chuang, turis Tiongkok lainnya malah berani mengeluarkan uang sebanyak USD 1.400 atau sekitar Rp 18,2 juta. Dengan uang segitu, dia menyewa helikopter untuk menikmati Palau dari ketinggian.
Bagai dua sisi mata uang, banjirnya turis Tiongkok ke Palau malah jadi ancaman. Makin banyaknya manusia yang datang ke sana, maka alamnya bisa rusak dalam jangka waktu yang panjang.
"Ini peningkatan kunjungan yang di luar dugaan dan begitu cepat. Kami adalah negara kecil dengan alam yang terbatas, maka kami coba untuk mempelajari situasi," ujar Direktur Manajer Palau Visitors Authority, Nanae Singeo.
Masyarakat Palau pun mulai angkat suara seputar ulah turis. Yellow Skin Tour, operator tur asal Negeri Tirai Bambu tersebut, dikecam gara-gara postingan foto pada paket tur ke Palau. Fotonya berupa anak-anak kecil yang sedang asyik membopong penyu. Padahal, jelas-jelas hal tersebut sangat dilarang.
Belum lagi, banyak masyarakat setempat yang mengaku melihat turis Tiongkok merusak terumbu karang, membuang sampah sembarangan ke laut dan bikin kegaduhan di malam hari. Yang paling bikin geram, banyak ubur-ubur tak menyengat yang mati dan disinyalir adalah ulah turis Tiongkok.
"Mereka merusak terumbu karang membuang sampah di laut," kata Norman, seorang supir taksi.
"Apakah kita yang mengontrol pertumbuhan pariwisata atau pertumbuhan pariwisata yang mengontrol kita? Ini tanggung jawab saya sebagai pemimpin jika tren turis seperti ini terus berlanjut," ujarnya.
Pariwisata menyumbang 85 % bagi pemasukan devisa untuk Palau. Pantai yang indah dan dunia bawah laut yang kaya dengan terumbu karang menjadi daya tarik utama di sana. Soal turis Tiongkok, semoga mereka lebih bijak bersikap saat berwisata.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Komentar
Posting Komentar