Langit Wonosobo lebih berwarna dari biasanya. Belasan balon warna-warni yang mengudara mengundang sorak sorai masyarakat yang berada di bawahnya. Inilah tradisi Lebaran di Wonosobo, lepas balon!
Ya, selain silaturahmi ke kerabat, masyarakat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memiliki cara unik dalam memperingati lebaran. Mereka melepas balon tradisional ke udara.
Tradisi lepas balon ini sudah ada sejak dahulu kala. Sejumlah warga asli Wonosobo, sampai-sampai tak bisa mengingat betul kapan pertama kali festival ini pertama kali diadakan.
"Dari saya kecil, tradisi lepas balon ke udara sudah ada," ujar Siti (60), perempuan asli Wonosobo, Minggu (19/7/2015).
Konon, tradisi lepas balon itu diadakan untuk mengganti 'ritual' petasan yang bikin bising. "Selain itu untuk mempererat kekerabatan karena warga jadi berkumpul untuk menerbangkan balon," kata Yenni, warga Wonosobo lainnya.
Di sekitaran wilayah Kretek, Wonosobo, warga di Minggu pagi, beramai-ramai melepas balon ke udara. Ada balon yang kokoh membumbung tinggi, ada pula yang secara perlahan turun ke bawah.
Balon yang diluncurkan ini sangat sederhana, dan tentu saja tanpa awak. Jangan bayangkan balon ini seperti balon udara dengan bahan parasit yang mampu mengangkat beban berlebih. Balon sederhana khas Wonosobo ini bahan pembuatannya sangat mudah ditemukan, yakni kertas minyak, benang, bandul, kawat, lem dan kompor (sumbu).
Tampak di salah satu lapangan yang ada di pinggir jalan, warga berbondong-bondong menggotong balon dari gabungan sejumlah kertas minyak dan bersiap untuk menerbangkannya. Untuk menerbangkan balon ini, memang diperlukan cukup banyak orang.
Ada yang menyiapkan tempat peluncuruan berupa sebuah cerobong kecil dan dua tiang bambu yang digunakan untuk menggantung bagian ujung balon paling atas. Ada juga yang harus menyiapkan balon dari transportasi sampai posisi di atas tungku. Udara panas yang dihasilkan dari pembakaran kayu dan jerami pada garangan membuat balon bisa mengembang.
Dan balon pun membumbung tinggi.. warna warni kertas minyak yang menjadi dinding balon udara ini menghiasi langit Wonosobo.
Sebenarnya, apa yang tersaji di Minggu pagi ini baru sebatas pemanasan. Wonosobo memiliki festival balon udara tahunan untuk memperingati HUT kabupaten tersebut.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Ya, selain silaturahmi ke kerabat, masyarakat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah memiliki cara unik dalam memperingati lebaran. Mereka melepas balon tradisional ke udara.
Tradisi lepas balon ini sudah ada sejak dahulu kala. Sejumlah warga asli Wonosobo, sampai-sampai tak bisa mengingat betul kapan pertama kali festival ini pertama kali diadakan.
"Dari saya kecil, tradisi lepas balon ke udara sudah ada," ujar Siti (60), perempuan asli Wonosobo, Minggu (19/7/2015).
Konon, tradisi lepas balon itu diadakan untuk mengganti 'ritual' petasan yang bikin bising. "Selain itu untuk mempererat kekerabatan karena warga jadi berkumpul untuk menerbangkan balon," kata Yenni, warga Wonosobo lainnya.
Di sekitaran wilayah Kretek, Wonosobo, warga di Minggu pagi, beramai-ramai melepas balon ke udara. Ada balon yang kokoh membumbung tinggi, ada pula yang secara perlahan turun ke bawah.
Balon yang diluncurkan ini sangat sederhana, dan tentu saja tanpa awak. Jangan bayangkan balon ini seperti balon udara dengan bahan parasit yang mampu mengangkat beban berlebih. Balon sederhana khas Wonosobo ini bahan pembuatannya sangat mudah ditemukan, yakni kertas minyak, benang, bandul, kawat, lem dan kompor (sumbu).
Tampak di salah satu lapangan yang ada di pinggir jalan, warga berbondong-bondong menggotong balon dari gabungan sejumlah kertas minyak dan bersiap untuk menerbangkannya. Untuk menerbangkan balon ini, memang diperlukan cukup banyak orang.
Ada yang menyiapkan tempat peluncuruan berupa sebuah cerobong kecil dan dua tiang bambu yang digunakan untuk menggantung bagian ujung balon paling atas. Ada juga yang harus menyiapkan balon dari transportasi sampai posisi di atas tungku. Udara panas yang dihasilkan dari pembakaran kayu dan jerami pada garangan membuat balon bisa mengembang.
Dan balon pun membumbung tinggi.. warna warni kertas minyak yang menjadi dinding balon udara ini menghiasi langit Wonosobo.
Sebenarnya, apa yang tersaji di Minggu pagi ini baru sebatas pemanasan. Wonosobo memiliki festival balon udara tahunan untuk memperingati HUT kabupaten tersebut.
____________________________________________________________________
Cari informasi tour dari Medan ke Singapore, Malaysia, Kuala Lumpur, Malacca, Redang, Ipoh, Langkawi, Thailand, Bangkok, Pattaya, Had Yai, Phuket, Krabi, Hongkong, Shenzhen, Macau, Guangzhou, Zhuhai, Zhang Jia Jie, Guilin, Lipu, Yangzhuo, Beijing, Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Wuxi, Nanjing, Taiwan, Taipei, Hualian, Taitung, Kaohsiung, Chiayi, Taichung, Jepang, Tokyo, Kyoto, Sapporo, Narita, Mount Fuji, dan destinasi lain?
Kunjungi www.amwtour.com atau hubungi :
AMW Tour
Jl. Veteran No. 72A/ 126
Telp. 061 4522667
email : info@amwtour.com
Komentar
Posting Komentar